Jumat, 20 Januari 2012

Paradigma dan Filosofi Kebidanan


TUGAS MAKALAH
KELOMPOK I
TINJAUAN PARADIGMA DAN FILOSOFI KEBIDANAN

 






DI SUSUN OLEH :
1.      APRILIA GERHANAWATI
2.         EKA MARINI
3.         LINA MARNI
4.         SAMSIAH

POLTEKES KEBIDANAN DIV KLINIK KEBIDANAN SAMARINDA
TAHUN 2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan pembahasan Tinjauan Paradigmadan Filosofi Kebidanan.
Dalam menyelesaiakan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oeh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan sempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca.


Samarinda ,   Januari 2012


Penyusun







PENGERTIAN PARADIGMA
Suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbale balik antara manusia / wanita, lingkungan, prilaku pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan.
A.    Pengertian filosofi
Filosofi : Filsafat, Falsafah
Secara harafiah filosofi adalah cinta pada kebijaksanaan (Neil Thompson, 2001 : 64)
Filosofi ilmu yang mengkaji tentang akal budi mengenai hakekat yang ada (sebab, asal dan hukuman).
Ø     Filosofi kebidanan
Pengertian filosofi kebidanan adalah keyakinan / pandangan bidan yang digunakan sebagai kerangka pemikiran dalam memberikan asuhan kepada klien yaitu :
1.      keyakinan tentang kehamilan dan persalinan
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap waspada.
2.      Keyakinan tentang perempuan
Bidan yakin bahwa setiap perempuan merupakan pribadi yang unik, tidak sama baik fisik, emosional, spiritual dan budayanya. Dia punya hak untuk mengontrol dirinya, keingian, harapan, dan kebutuhan patut dihormati.
3.      Keyakian memgenai fungsi profesi dan pengaruhnya
Fungsi utama dari askeb adalah memastikan kesejahteraan janin dan ibunya. Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan keluarganya. Proses fisiologi normal harus dihargai dan dipertahankan bila bermasalah serta rujuk bila perlu.
4.      Keyakinan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan terhadap perempuan patutdihormati. Keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan.
5.      Keyakinan tentang asuhan
Bidan yakin bahwa focus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan bidan yakin bahwa kesehatan secara menyeluruh meliputi pemberian informasi yang relavan dan obyektif, konseling serta memfasilitasi klien yang menjadi tanggung jawabnya. Asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian,perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat.
6.      Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan
Bidan yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap mempertahankan, mendukung, dan menghargai prosesfisiologi, intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya atas indikasi, rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya.
7.      Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya
Bidan yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi, kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta tim kesehatan lainnya selama memberikan asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Asuhan ,dukungan, bimbingan serta kepedulian kepada klien dalam membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan.

Menurut Linda V Walsh filosofi kebidanan berprinsip pada asuhan kebidanan meliputi :
1.      Proses kelahiran merupakan sesuatu yang fisiologis.
2.      Non intervensi / cara sederhana
3.      Aman berdasarkan evidence based
4.      Orientasi pada ibu secara komprehensif
5.      Menjaga prifasi / kerahasiaan ibu
6.      Membantu ibu dalam menciptakan proses yang fisiologis
7.      Memberikaninformasi, penjelasan dan konseling yang cukup
8.      Mensuport ibu dan keluarga agar aktif
9.      Menghormati praktek (adat, keyakinan dan agama)
10.  Menghormati kesehatan fisik,psikologis spiritual
Prinsip dasar filosofi kebidanan meliputi :
1.      Hubungan antara ibu dan bidan adalah dasar dalam memberikan asuhan yang baik
2.      Ibu adalah focus dalam memberikan asuhan
3.      Memberikan pilihan pada ibu untuk melahirkan
4.      Menggunakan seluruh keterampilan bidan
5.      Asuhan yang berkesinambungan
6.      Asuhan dasar komunitas
7.      Bertanggung jawab dalam memberikan asuhan
8.      Memberikan asuhan yang ramah kepada ibu dan bayinya.
Filosofi asuhan kebidanan
1.      Memperhatikan keamanan klien (safety)
2.      Memperhatikan kepuasan klien (satisfying)
3.      Menghormati martabat manusia dan self determination
4.      Menghormati akan perbedaan kultur dan etik
5.      Berpusat pada konteks keluarga
6.      Berorientasi pada promosi kesehatan
7.      Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
8.      Memberikan asuahan yang ramah kepada ibu dan bayinya.
B.     Ditinjau dari pendapat para ahli
Ø  Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian dan penjelasan yang nyata (Chinn & Karamer, 1991).
Ø  Filosofi, pendekatan berfikir tentang kenyataan meliputi tradisi, agama dan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat (Pearson aand Vaughan, 1988)
Ø  Filosofi, ungkapan seorang tentang nilai, sikap dan kepercayaan meskipun pada waktu lain ungkapan tersebut merupakan kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideology (Moya Davis, 1993).
Ø  Filosofi, sesuatu yanggg bisa memberikan gambaran dan berperan sebagai tantangan untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai dasar untuk memberikan informasi dan meningkatkan praktek professional.

A.    Tinjauan Keilmuan
1.      Pendekatan Ontologis
Secara ontologism ilmu membatasi pada ilmu penelaahan keilmuannya hanya pada daerah-daerah dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelaahan yang berbeda dalam batas pra pengalaman (penciptaan manusia) dan pasca pengalaman diserahkan ilmunya kepada pengetahuan lain.
2.      Pendekatan Epistomologis
Landasan epistomologis ilmu yang tercermin secara oprasional dalam metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan :
a.       Kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten denga pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun
b.      Menjabarkan hipotesis yang merupakan dedukasi dari kerangka pemikiran tersebut.
c.       Melakukan verfikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataan secara factual.
3.      Pendekatan Aksiologis
Keberadaan disiplin keilmuan kebidanan sama seperti keilmuan lainnya ditopang oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah jauh berkembang, sehingga dalam perjalanannya mulai dipertanyakan identitas dirinya sebagai satu disiplin keilmuan mandiri.
Lebih lanjut bahwa cirri-ciri karakteristik yang membedakan pengetahuan kebidanan dengan keilmuan lainnya.
Dimensi kefilsafatan kelimuan secara lebih rinci dapat dibagi menjadi tingkatan karakteristik yaitu :
a.       Bersifat unifersal : berlaku untuk seluruh disiplin ilmu yang bersifat keilmuaan
b.      Bersifat generic : mencirikan segolongan tertentu dari pengetahuan ilmiah
c.       Bersifat spesifik : memiliki cirri-ciri yang khas dari sebuah disiplin ilmu yang membedakannya dari disiplin keilmuan yang lain.